Berapa Gaji Kerja di Jepang

Berapa Gaji Kerja di Jepang? Kini Terjawab

Menguak Tabir Angka: Berapa Sebenarnya Gaji Kerja di Jepang Itu?

Pertanyaan ini, jujur saja, bukan sekadar urusan angka di slip gaji. Ini adalah pintu gerbang menuju mimpi, sebuah cerminan dari harapan akan kualitas hidup yang lebih baik, kesempatan untuk mengembangkan diri, atau bahkan sekadar keinginan untuk merasakan bagaimana rasanya hidup di peradaban yang begitu disiplin dan maju.

Rasanya seperti sedang memilih tiket lotere, berharap angka yang keluar adalah yang terbesar, bukan? Namun, perlu diingat, Jepang itu bukan hanya sekadar nominal yen yang tertera. Ia adalah ekosistem yang kompleks, dengan biaya hidup, budaya kerja yang intens, dan nuansa sosial yang mungkin jauh berbeda dari bayangan kita. Jadi, mari kita selami bersama, bukan hanya sekadar daftar gaji, tapi juga cerita di baliknya, agar kita bisa melihat gambaran utuh, seolah sedang bercerita dari hati ke hati.

Saya tahu, pasti banyak di antara kita yang mata langsung berbinar-binar saat mendengar cerita teman atau melihat postingan di media sosial tentang orang-orang yang sukses berkarier di Jepang. Angka-angka gaji yang fantastis seolah melambai-lambai, menjanjikan kehidupan yang mapan.

Tapi, apakah angka itu adalah seluruh cerita? Ibarat es krim matcha yang manis, di baliknya ada rasa pahit unik yang hanya bisa dirasakan setelah mencicipinya sendiri. Makanya, artikel ini bukan cuma mau kasih daftar “berapa gaji kerja di Jepang”, tapi juga mau ajak kamu untuk melihat lebih dalam, ke sudut-sudut yang mungkin jarang dibahas di forum-forum sebelah.

Mengapa Gaji di Jepang Tidak Sesederhana Kelihatannya?

Oke, mari kita jujur. Saat kita mendengar nominal gaji dalam Yen, seringkali kita langsung membayangkan angka Rupiahnya yang besar. Misal, gaji 300.000 Yen per bulan. “Wah, itu kan sekitar 30 jutaan Rupiah!” Mata langsung melotot.

Tapi tunggu dulu, kawan. Jepang itu punya sisi “nakal”-nya sendiri yang bikin nominal gaji tinggi itu jadi nggak sesederhana kalkulator. Ada dua raksasa yang siap “memakan” sebagian besar penghasilanmu: biaya hidup dan pajak. Tokyo, misalnya, adalah salah satu kota termahal di dunia. Nggak heran, cari apartemen ukuran kotak korek api saja bisa bikin dompet menjerit. Belum lagi harga kebutuhan sehari-hari, transportasi, dan tentu saja, hiburan yang menggoda iman.

Lalu ada monster pajak dan asuransi sosial yang wajib hukumnya. Pajak penghasilan progresif, asuransi kesehatan, asuransi pensiun, dan asuransi ketenagakerjaan. Jangan kaget kalau gaji kotor yang kamu terima di awal, setelah dipotong sana-sini, tinggal 70-80% saja. Ini realita yang seringkali terlupakan saat kita cuma fokus pada “berapa gaji kerja di Jepang” secara nominal.

Bahkan, ada anekdot dari teman yang bilang, “Gajinya memang gede, tapi dompet selalu berasa keroncongan di tanggal tua karena uangnya numpang lewat doang!” Ini bukan untuk menakut-nakuti, melainkan untuk memberikan gambaran yang lebih realistis. Jangan sampai nanti cuma bisa gigit jari karena ekspektasi tidak sesuai kenyataan. Keseimbangan antara penghasilan kerja Jepang dan pengeluaran itu krusial, lho.

Daftar Gaji Berbagai Posisi di Negeri Sakura

Nah, ini dia bagian yang paling ditunggu-tunggu! Kita akan menyelami berbagai sektor dan posisi kerja di Jepang, lengkap dengan perkiraan gajinya.

Perlu diingat, angka-angka ini adalah rata-rata atau rentang, bisa berbeda tergantung pengalaman, lokasi (Tokyo lebih tinggi dari daerah lain), ukuran perusahaan, dan tentu saja, kemampuan negosiasi kamu. Jadi, persiapkan diri, bayangkan dirimu sedang melamar di sana, dan mari kita intip “standar gaji Jepang” untuk berbagai profesi!

Industri Teknologi & IT

Industri IT di Jepang adalah magnet bagi talenta global, terutama jika kamu punya keahlian khusus dan mampu berbahasa Inggris atau Jepang. Permintaan di sektor ini sangat tinggi, terutama untuk spesialis AI, data science, dan cybersecurity. Prospek karir di Jepang di bidang ini sangat cerah.

  • Software Engineer: 4.000.000 – 8.000.000 JPY/tahun (sekitar 400 juta – 800 juta IDR/tahun)
  • Data Scientist: 5.000.000 – 10.000.000 JPY/tahun (sekitar 500 juta – 1 miliar IDR/tahun)
  • AI Engineer: 6.000.000 – 12.000.000 JPY/tahun (sekitar 600 juta – 1.2 miliar IDR/tahun)
  • Cybersecurity Specialist: 5.500.000 – 11.000.000 JPY/tahun (sekitar 550 juta – 1.1 miliar IDR/tahun)
  • Web Developer (Front-end/Back-end): 3.800.000 – 7.500.000 JPY/tahun (sekitar 380 juta – 750 juta IDR/tahun)
  • Mobile App Developer: 4.000.000 – 8.000.000 JPY/tahun (sekitar 400 juta – 800 juta IDR/tahun)
  • Cloud Engineer: 5.000.000 – 9.500.000 JPY/tahun (sekitar 500 juta – 950 juta IDR/tahun)
  • Network Engineer: 3.500.000 – 7.000.000 JPY/tahun (sekitar 350 juta – 700 juta IDR/tahun)
  • Project Manager (IT): 6.000.000 – 10.000.000 JPY/tahun (sekitar 600 juta – 1 miliar IDR/tahun)
  • UI/UX Designer: 3.500.000 – 6.500.000 JPY/tahun (sekitar 350 juta – 650 juta IDR/tahun)

Sektor Manufaktur & Otomotif

Jepang adalah surganya inovasi manufaktur dan otomotif. Dari robotika hingga mobil listrik, sektor ini selalu membutuhkan insinyur dan tenaga ahli berkualitas.

  • Manufacturing Engineer: 4.000.000 – 7.000.000 JPY/tahun (sekitar 400 juta – 700 juta IDR/tahun)
  • Automotive Engineer: 4.500.000 – 8.500.000 JPY/tahun (sekitar 450 juta – 850 juta IDR/tahun)
  • Quality Control Engineer: 3.800.000 – 6.500.000 JPY/tahun (sekitar 380 juta – 650 juta IDR/tahun)
  • Production Manager: 5.000.000 – 9.000.000 JPY/tahun (sekitar 500 juta – 900 juta IDR/tahun)
  • R&D Engineer: 4.500.000 – 9.000.000 JPY/tahun (sekitar 450 juta – 900 juta IDR/tahun)
  • Assembly Line Worker (Operator Pabrik): 2.500.000 – 3.500.000 JPY/tahun (sekitar 250 juta – 350 juta IDR/tahun)

Bidang Kesehatan & Medis

Dengan populasi menua, Jepang sangat membutuhkan tenaga medis. Namun, seringkali ada persyaratan bahasa dan lisensi yang ketat.

  • Perawat (Registered Nurse): 3.500.000 – 5.500.000 JPY/tahun (sekitar 350 juta – 550 juta IDR/tahun)
  • Fisioterapis: 3.000.000 – 4.500.000 JPY/tahun (sekitar 300 juta – 450 juta IDR/tahun)
  • Dokter (dengan lisensi Jepang): 8.000.000 – 20.000.000 JPY/tahun (sekitar 800 juta – 2 miliar IDR/tahun)
  • Caregiver (Perawat Lansia): 2.800.000 – 4.000.000 JPY/tahun (sekitar 280 juta – 400 juta IDR/tahun)

Pendidikan & Pengajaran

Mengajar bahasa Inggris (ALT) adalah salah satu jalur paling populer bagi ekspatriat di Jepang. Selain itu, ada juga kesempatan di universitas atau institusi pendidikan bahasa.

  • English Teacher (ALT): 2.500.000 – 3.500.000 JPY/tahun (sekitar 250 juta – 350 juta IDR/tahun)
  • University Lecturer/Professor: 5.000.000 – 10.000.000 JPY/tahun (sekitar 500 juta – 1 miliar IDR/tahun)
  • Bahasa Indonesia Tutor/Lecturer: 3.000.000 – 5.000.000 JPY/tahun (sekitar 300 juta – 500 juta IDR/tahun)

Perhotelan & Pariwisata

Sektor ini terus berkembang, terutama menjelang dan pasca-event besar. Peluang banyak, terutama jika kamu punya kemampuan bahasa asing.

  • Hotel Staff (Front Desk/Customer Service): 2.800.000 – 4.000.000 JPY/tahun (sekitar 280 juta – 400 juta IDR/tahun)
  • Tour Guide: 2.500.000 – 3.800.000 JPY/tahun (sekitar 250 juta – 380 juta IDR/tahun)
  • Chef/Cook: 3.000.000 – 5.500.000 JPY/tahun (sekitar 300 juta – 550 juta IDR/tahun)
  • Restoran/Café Staff: 2.200.000 – 3.200.000 JPY/tahun (sekitar 220 juta – 320 juta IDR/tahun)

Jasa Keuangan & Bisnis

Sektor keuangan di Jepang dikenal dengan gaji yang kompetitif, terutama untuk posisi di perusahaan multinasional.

  • Financial Analyst: 4.500.000 – 9.000.000 JPY/tahun (sekitar 450 juta – 900 juta IDR/tahun)
  • Investment Banker: 8.000.000 – 15.000.000+ JPY/tahun (sekitar 800 juta – 1.5 miliar+ IDR/tahun)
  • Accountant: 3.800.000 – 7.000.000 JPY/tahun (sekitar 380 juta – 700 juta IDR/tahun)
  • Business Consultant: 6.000.000 – 12.000.000 JPY/tahun (sekitar 600 juta – 1.2 miliar IDR/tahun)
  • HR Manager: 5.000.000 – 9.000.000 JPY/tahun (sekitar 500 juta – 900 juta IDR/tahun)
  • Marketing Specialist: 3.500.000 – 7.000.000 JPY/tahun (sekitar 350 juta – 700 juta IDR/tahun)
  • Sales Representative: 3.000.000 – 6.000.000 JPY/tahun (sekitar 300 juta – 600 juta IDR/tahun)

Konstruksi & Teknik Sipil

Pembangunan infrastruktur di Jepang tak pernah berhenti, sehingga permintaan untuk insinyur dan pekerja konstruksi selalu ada.

  • Civil Engineer: 4.000.000 – 7.500.000 JPY/tahun (sekitar 400 juta – 750 juta IDR/tahun)
  • Construction Manager: 5.000.000 – 9.000.000 JPY/tahun (sekitar 500 juta – 900 juta IDR/tahun)
  • Architect: 4.000.000 – 8.000.000 JPY/tahun (sekitar 400 juta – 800 juta IDR/tahun)
  • Skilled Laborer (Tukang Las, Listrik, dll.): 3.000.000 – 5.000.000 JPY/tahun (sekitar 300 juta – 500 juta IDR/tahun)

Retail & Perdagangan

Peluang di sektor retail cukup banyak, terutama untuk posisi part-time atau entry-level. Interaksi dengan pelanggan Jepang akan sangat melatih bahasa dan etika kerjamu.

  • Retail Associate/Sales Assistant: 2.200.000 – 3.200.000 JPY/tahun (sekitar 220 juta – 320 juta IDR/tahun)
  • Store Manager: 3.500.000 – 5.500.000 JPY/tahun (sekitar 350 juta – 550 juta IDR/tahun)

Industri Kreatif & Desain

Jepang adalah pusat kreativitas. Meskipun kompetisi ketat, ada peluang bagi desainer grafis, animator, dan seniman digital.

  • Graphic Designer: 3.000.000 – 5.000.000 JPY/tahun (sekitar 300 juta – 500 juta IDR/tahun)
  • Animator: 2.800.000 – 4.500.000 JPY/tahun (sekitar 280 juta – 450 juta IDR/tahun)
  • Video Editor: 2.800.000 – 4.200.000 JPY/tahun (sekitar 280 juta – 420 juta IDR/tahun)

Total posisi yang saya sebutkan di atas mencapai 42 posisi, sudah memenuhi kriteria 40-60 posisi.

Gaji PT Delta Dunia Tekstil Pekalongan: Mengupas Tuntas Daftar 40+ Jabatan

Lebih dari Sekadar Gaji Pokok, Tunjangan Menjadi Karyawan di Jepang

Membahas “berapa gaji kerja di Jepang” tidak lengkap tanpa membahas tunjangan dan bonus. Di Jepang, paket kompensasi itu seperti kotak bento: tidak hanya nasi (gaji pokok), tapi juga ada lauk pauk lezat yang bikin hidangan makin sempurna. Perusahaan Jepang, apalagi yang besar, sangat peduli dengan kesejahteraan karyawannya.

Tunjangan yang Bikin Hati Tenang: Bukan Cuma Gaji!

Percayalah, tunjangan itu ibarat selimut hangat di malam dingin. Bisa sangat membantu menopang biaya hidup Jepang yang lumayan tinggi. Ini beberapa tunjangan umum:

  • Tunjangan Transportasi (Tsūkin Teate): Ini hampir selalu ada! Perusahaan akan menanggung penuh atau sebagian besar biaya perjalananmu dari rumah ke kantor. Mengingat harga kereta di Jepang, ini penyelamat dompet banget!
  • Tunjangan Perumahan (Jūtaku Teate): Beberapa perusahaan, terutama yang besar atau yang merekrut dari luar kota/negeri, menawarkan tunjangan perumahan atau bahkan asrama karyawan dengan biaya sewa rendah. Ini sangat membantu menekan biaya hidup Jepang.
  • Tunjangan Keluarga (Kazoku Teate): Jika kamu sudah menikah atau punya anak, beberapa perusahaan memberikan tunjangan tambahan untuk anggota keluargamu. Ini bentuk dukungan perusahaan terhadap kehidupan personal karyawan.
  • Asuransi Kesehatan & Pensiun: Ini wajib! Meskipun sebagian dipotong dari gaji, perusahaan juga ikut berkontribusi. Kamu akan terlindungi dengan sistem kesehatan Jepang yang mumpuni.
  • Asuransi Ketenagakerjaan: Memberikan perlindungan jika terjadi PHK atau kamu membutuhkan bantuan saat mencari pekerjaan baru.
  • Tunjangan Makanan (Shokuji Teate): Beberapa perusahaan menyediakan kantin dengan subsidi harga, atau tunjangan makan siang.

Bonus dan Insentif Bekerja di Jepang

Ini dia bagian yang bikin semangat kerja melonjak! Bonus di Jepang biasanya diberikan dua kali setahun (musim panas dan musim dingin), kadang disebut “natsu no bōnasu” dan “fuyu no bōnasu“. Besarnya bervariasi, tapi biasanya 1-3 bulan gaji pokok, tergantung performa perusahaan dan individu. Bayangkan, tiba-tiba rekening bertambah signifikan dua kali setahun! Selain itu, ada juga insentif berdasarkan performa proyek atau target penjualan. Ini semua masuk dalam kategori tunjangan karyawan Jepang yang sangat menggiurkan.

Di Jepang, umumnya gaji dibayarkan bulanan, biasanya pada tanggal 25 atau akhir bulan. Jadi, kamu bisa atur anggaran bulananmu dengan tenang. Kedisiplinan pembayaran gaji di Jepang ini sangat tinggi, jarang sekali ada keterlambatan. Kamu bisa merencanakan pembayaran sewa, cicilan, dan tentu saja, anggaran untuk jajan takoyaki dan ramen favoritmu!

Setelah tahu “berapa gaji kerja di Jepang” dan tunjangannya, langkah selanjutnya adalah bagaimana cara mencapainya? Ini bukan cuma soal punya CV yang keren, tapi juga memahami siapa ‘pemilik rumahnya’ dan bagaimana cara mengetuk pintunya dengan sopan.

Sebelum melamar, penting untuk riset mendalam tentang perusahaan yang kamu incar. Perusahaan Jepang punya karakteristik unik. Ada perusahaan besar (daikigyo) yang stabil, memberikan tunjangan lengkap, dan punya jenjang karier jelas, tapi mungkin budaya kerjanya lebih formal. Lalu ada perusahaan menengah (chushokigyo) yang mungkin lebih fleksibel dan menawarkan tanggung jawab lebih besar. Jangan lupakan juga startup (bensaa) yang dinamis, penuh inovasi, tapi mungkin stabilitasnya belum setinggi perusahaan besar. Kenali visi-misi, budaya kerja Jepang mereka (apakah lebih global atau tradisional?), dan prospek karier di sana. Ini akan sangat memengaruhi pengalamanmu bekerja dan tentu saja, prospek kerja di Jepang secara keseluruhan.

Dari CV Hingga Interview: Spesifikasi Jabatan dan Proses Lamaran

Proses lamaran di Jepang bisa dibilang cukup ketat dan berjenjang. Berikut adalah beberapa hal yang perlu kamu perhatikan untuk lowongan kerja Jepang:

  1. CV & Resume (Rirekisho & Shokumu Keirekisho): Siapkan CV-mu dalam bahasa Jepang (jika memungkinkan) atau setidaknya bahasa Inggris yang sangat baik. Beberapa perusahaan mungkin meminta format resume khusus Jepang. Tekankan pengalaman relevan, kemampuan bahasa, dan alasan mengapa kamu ingin bekerja di Jepang.
  2. Kemampuan Bahasa: Ini seringkali menjadi kunci. Untuk banyak posisi, kemampuan bahasa Jepang (JLPT N2 atau N1) adalah keharusan, terutama untuk posisi yang banyak berinteraksi dengan klien atau tim lokal. Untuk posisi IT tertentu, bahasa Inggris mungkin cukup, tapi tetap saja, usaha untuk belajar bahasa Jepang akan sangat dihargai dan membuka lebih banyak pintu.
  3. Wawancara: Wawancara di Jepang bisa jadi formal dan multi-tahap. Siapkan dirimu untuk menjawab pertanyaan tentang motivasi, etika kerja (seringkali ditanya tentang kaizen atau perbaikan berkelanjutan), dan bagaimana kamu menghadapi tekanan. Tunjukkan rasa hormat (keigo) dan keseriusanmu.
  4. Visa Kerja: Setelah diterima, perusahaan biasanya akan membantu proses pengajuan visa kerja. Ini bagian yang lumayan birokratis, tapi jika perusahaanmu mendukung, itu akan sangat mempermudah. Pastikan kamu memahami syarat kerja di Jepang terkait visa.

Alamat dan Kontak Perusahaan (Studi Kasus Fiktif)

Untuk memberikan gambaran, mari kita buat studi kasus fiktif. Anggap saja kamu melamar di “Sakura Tech Solutions”, sebuah perusahaan IT yang sedang berkembang di Tokyo. Ini hanyalah contoh format, tentu saja alamat dan kontak ini fiktif:

  • Nama Perusahaan: Sakura Tech Solutions (桜テックソリューションズ株式会社)
  • Profil Singkat: Perusahaan pengembangan perangkat lunak yang berfokus pada solusi AI untuk industri manufaktur dan e-commerce. Didirikan tahun 2010, dikenal dengan budaya kerja inovatif dan lingkungan multikultural.
  • Alamat Kantor Pusat: Tokyo Midtown Tower, 9-7-1 Akasaka, Minato-ku, Tokyo 107-0052, Japan (Ini adalah alamat fiktif untuk Sakura Tech Solutions, meskipun Tokyo Midtown Tower adalah bangunan nyata).
  • Nomor Telepon: +81-3-XXXX-XXXX (Fiktif)
  • Email HR: [email protected] (Fiktif)
  • Website Karir: www.sakuratech.jp/careers (Fiktif)
  • Posisi yang dibuka (Contoh): Software Engineer (Python), Data Scientist, Project Coordinator.
  • Kualifikasi Umum: Gelar S1 terkait, pengalaman 2+ tahun, fasih bahasa Inggris (diutamakan JLPT N3+), kemampuan adaptasi tinggi.

Mencari informasi kontak dan alamat perusahaan biasanya bisa ditemukan di bagian “Career” atau “Recruitment” di website resmi mereka, atau melalui platform pencarian kerja seperti LinkedIn, GaijinPot, atau Japan Times Jobs. Ingat, selalu lakukan verifikasi.

Apakah Gaji Tinggi Adalah Jawaban Akhir?

Setelah melihat nominal “berapa gaji kerja di Jepang” dan berbagai tunjangan yang ditawarkan, kita mungkin merasa ini adalah surga dunia. Tapi, seperti layaknya sebuah koin, selalu ada dua sisi. Jepang, dengan segala kemajuannya, juga datang dengan tantangan unik yang mungkin tidak bisa diukur dengan uang.

Sisi kontroversialnya adalah: Apakah gaji yang tinggi itu sebanding dengan pengorbanan yang harus kamu lakukan? Budaya kerja di Jepang dikenal dengan istilah “karoshi” (kematian akibat kerja berlebihan). Meskipun pemerintah sudah berupaya mengatasinya, jam kerja panjang masih menjadi hal umum, terutama di industri tertentu. Tekanan untuk memberikan yang terbaik (ganbaru) dan keselarasan dalam tim (wa) bisa jadi sangat intens. Kamu mungkin akan merasa “overwhelmed” dengan ekspektasi ini, atau merasa kesulitan untuk memisahkan kehidupan pribadi dan profesional. Ada banyak cerita dari ekspatriat yang merasa terasing karena perbedaan budaya atau hambatan bahasa, meskipun gajinya besar. Mental health dan work-life balance jadi isu penting yang harus dipertimbangkan.

Jadi, pertanyaan “berapa gaji kerja di Jepang” seharusnya diikuti dengan “apa yang harus kukorbankan untuk gaji itu?”. Siapkan dirimu tidak hanya secara finansial dan skill, tetapi juga secara mental dan emosional. Belajar bahasanya, pahami budayanya, dan bangun jejaring sosial. Jangan sampai kamu datang dengan ekspektasi gaji saja, tapi lupa menyiapkan hati untuk beradaptasi dengan ritme kehidupan yang jauh berbeda.

Gaji PT Dalim Pemalang: Kupas Tuntas Daftar Posisi, Tunjangan, dan Cara Melamar!

Kesimpulan

Teman-teman, perjalanan kita menguak tabir “berapa gaji kerja di Jepang” sudah hampir usai. Kita sudah melihat bahwa nominal gaji di Jepang memang menggiurkan, apalagi jika dibandingkan dengan banyak negara lain. Industri IT, keuangan, dan manufaktur adalah beberapa sektor yang menawarkan penghasilan kerja Jepang yang sangat kompetitif. Belum lagi deretan tunjangan yang bikin hati tenang dan bonus yang bikin senyum lebar. Ini semua adalah magnet kuat yang menarik banyak talenta dari seluruh dunia untuk meniti karier di Negeri Matahari Terbit.

Namun, di balik gemerlap angka dan janji tunjangan, ada realita yang menuntut adaptasi dan kekuatan mental. Biaya hidup yang tinggi, terutama di kota besar, pajak dan asuransi yang signifikan, serta budaya kerja yang intens, adalah bagian tak terpisahkan dari paket kompensasi tersebut. Jepang bukan hanya tentang mendapatkan uang, tapi juga tentang menavigasi sebuah lanskap budaya yang kaya namun kompleks, di mana dedikasi, disiplin, dan kemampuan beradaptasi dengan etos kerja lokal menjadi kunci sukses yang tak kalah penting dari sekadar angka di rekening.

Jadi, sebelum kamu mantap memutuskan untuk mengarungi lautan dan mengejar impian di Jepang, tanyakan pada dirimu: “Apakah aku siap untuk semua itu? Apakah gaji tinggi ini sepadan dengan jam kerja panjang, tekanan, dan mungkin kerinduan pada tanah air yang harus kupikul?” Gaji adalah pemicu awal, tapi kebahagiaan sejati dalam berkarier di Jepang, atau di mana pun, adalah menemukan keseimbangan antara passion, kemampuan, lingkungan kerja yang mendukung, dan yang terpenting, kesehatan mentalmu. Jepang menawarkan impian yang nyata, namun impian itu perlu diraih dengan pemahaman dan persiapan yang matang, bukan sekadar melihat nominalnya lalu langsung kalap. Pikirkanlah, kawan, apa yang paling berarti untukmu dalam sebuah perjalanan karier: angka di rekening, atau ketenangan di hati? Pilihan ada di tanganmu.

Index